Mengungkap Misteri dibalik Cerita Mistis Suku Korowai (Suku Kanibal) di Bumi Cenderawasih
Siapa sangka di belahan bumi Indonesia ini masih terdapat suku adat yang dikenal dengan sebutan ‘Suku Kanibal’, sebutan tersebut ditujukan untuk Suku Korowai yang masih suka memakan daging manusia. Suku ini biasa hidup secara nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dan kehidupannya masih bergantung pada alam.
Mereka tinggal di rawa atau sungai di dataran rendah, Selatan Papua. Lalu apa yang menjadi alasan suku ini memakan daging manusia? Adakah tradisi lainnya yang tidak kalah menyeramkan? Atau keunikan-keunikan yang dimiliki suku ini di samping semua itu?
Suku Korowai, Papua, Indonesia
Budaya Suku Korowai
Suku Korowai merupakan salah satu suku primitif di Papua yang tinggal di pedalaman. Suku ini diketahui keberadaannya pada tahun 1980-an oleh sekelompok ilmuwan yang secara tak sengaja menemukan keberadaan mereka di hutan belantara yang jauh dari kehidupan dunia luar.Dengan taksiran 3000 orang yang menjadi masyarakat Suku Korowai, budaya yang diwariskan leluhurnya masih terus dipertahankan hingga saat ini.
Berikut ini jenis-jenis budaya Suku Korowai:
1. Bahasa yang Digunakan Suku Korowai
Suku Korowai memiliki bahasa yang sangat khas, yaitu bahasa yang termasuk ke dalam keluarga Awyu-Dumut (Papua Tenggara) yang merupakan bagian dari filum Trans Nugini. Sebuah tata bahasa dan kamus yang dipelajari dari seorang misionaris Kristen yang datang menemui mereka, oleh karena itu mereka menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kepercayaan Suku Korowai
Suku Korowai memiliki keyakinan sangat teguh terhadap dunia roh leluhurnya. Dalam kehidupan yang bergantung pada alam, mereka paham akan hal baik dan hal buruk yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Suku Korowai ini meyakini bahwa kehidupan alam semesta dikelilingi oleh makhluk gaib yang berbahaya.
Bagi perempuan tua yang memiliki kekuatan spiritual, akan dijadikan sebagai tokoh yang harus dihormati oleh masyarakat Suku Korowai, dan tidak sedikit pula dari mereka yang dapat berubah wujud menjadi hewan. Selain itu, mereka juga meyakini bahwa roh orang yang sudah meninggal akan berkeliaran hanya untuk sementara waktu di sekitar rumah pohon yang mereka tempati.
3. Rumah Adat Suku Korowai
Rumah Adat (Rumah Pohon) Suku Korowai
Suku Korowai memiliki rumah adat yang dikenal dengan rumah pohon. Ini merupakan salah satu ciri khas Suku Korowai itu sendiri. Rumah pohon yang mereka bangun layaknya bukan seperti rumah pohon dengan tinggi 4-5 meter saja.
Akan tetapi rumah pohon dengan ketinggian sekitar 40-50 meter dari atas tanah, bahkan ada pula yang mencapai 80 meter tingginya yang biasanya mereka bangun di tepian sungai.
Untuk membangun rumah pohon ini, mereka memilih pohon besar yang sangat kokoh untuk dijadikan tiang rumah, cabang dari pohon tersebut dijadikan sebagai lantai, pembuatan dinding dari kulit pohon sagu dan atapnya dari dedaunan hutan.
Untuk sampai ke rumah pohon tersebut, mereka menggunakan tangga panjang yang menjulai sampai bawah sebagai titian. Sebelum menetap di rumah pohon yang telah dibuat, mereka akan melakukan sebuah ritual malam yang bertujuan agar terjauh dari roh jahat.
Ada beberapa alasan bagi mereka untuk tinggal di rumah pohon dengan ketinggian tersebut, diantaranya yaitu mereka merasa terlindungi dari bahaya musuh, lebih mudah untuk mendapatkan sasaran hewan buruan, dan anggapan bahwa rumah pohon yang mereka tinggali merupakan warisan dari Nenek Moyang Suku Korowai itu sendiri yang harus tetap dipertahankan.
4. Pakaian Adat Suku Korowai
Suku Korowai merupakan satu-satunya suku primitif di Papua yang tidak memakai koteka untuk menutupi alat kelaminnya, baik itu untuk kaum laki-laki maupun kaum perempuan. Mungkin ini menjadi hal tabu bagi orang yang berada di kehidupan dunia luar. Akan tetapi ciri khas inilah yang menjadi keunikan tersendiri dari Suku Korowai.
Bagi kaum laki-laki, mereka masukkan alat kelaminnya ke dalam kantong jakar secara paksa dan pada ujungnya dibalut dengan daun. Sementara untuk kaum perempuan, mereka hanya menggunakan rok pendek yang terbuat dari daun sagu.
Tradisi Suku Korowai
1. Ritual Kanibalisme dalam Suku KorowaiApa yang terlintas di dalam benak kita ketika mendengar kata ‘kanibalisme’? Sebuah fenomena manusia memakan daging manusia? Seram sekali saat dibayangkan. Tetapi itulah fakta salah satu ritual Suku Korowai. Suku ini masih menjalankan tradisi tersebut karena diyakini bahwa hal itu merupakan aturan dari Nenek Moyang Suku Korowai yang perlu ditegakkan dan dipertahankan.
Namun mereka memiliki alasan tertentu untuk melakukan ritual kanibalisme. Biasanya hal ini dilakukan untuk mengadili seorang ‘Khakhua’ atau penyihir, karena masyarakat Suku Korowai meyakini bahwa ilmu sihir dapat memicu konflik antar kelompok di suku ini. Sehingga mereka akan ditangkap dan diadili, jika terbukti bersalah, maka langsung dibunuh dan dijadikan santapan oleh masyarakat Korowai lainnya.
Selain para penyihir, orang-orang dengan tingkah laku dan kehidupannya yang menyimpang dari adat istiadat Suku Korowai pun turut menjadi sasaran yang sama-sama akan ditangkap dan diadili, karena mereka percaya bahwa orang tersebut telah dipengaruhi oleh roh jahat yang akan membahayakan kehidupan masyarakat Suku Korowai lainnya.
Maka dari itu, ketika sudah dibunuh, dagingnya langsung dibagikan kepada seluruh warga Suku Korowai sebagai tanda bahwa roh jahat sudah lenyap dan kehidupan mereka akan aman kembali.
2. Diusirnya Wanita yang Sedang Hamil
Biasanya wanita yang sedang hamil akan dijaga, dirawat, dan diperhatikan segala kebutuhannya. Namun hal ini berbeda dengan tradisi Suku Korowai. Mereka menganggap bahwa setiap wanita yang sedang hamil terkena penyakit, sehingga untuk menghindari penularan penyakit tersebut, wanita hamil harus diasingkan ke tempat yang jauh dari tempat tinggal mereka.
Proses melahirkan tidak dibantu oleh siapapun, sehingga mereka harus berjuang sendiri untuk melahirkan anaknya. Dari kejadian inilah banyak wanita yang meninggal dunia setelah melahirkan. Pada waktu tertentu, anggota keluarganya akan menjemput dan mengambil sang bayi sebagai penerus Suku Korowai.
3. Pesta Adat Suku Korowai (Pesta Sagu)
Setiap keluarga di Suku Korowai ini memiliki kebun sagu, sehingga tak aneh jika makanan favorit mereka adalah makanan yang menjadikan sagu sebagai bahan dasarnya. Selain itu, dikenal pula makanan ‘tempayak’ terbuat dari Kumbang Capricorn yang merupakan hasil panen pohon sagu.
Karena banyaknya sagu yang mereka konsumsi, diadakanlah pesta adat yang disebut pesta sagu. Pesta itu dilakukan di beberapa peristiwa, seperti saat kelahiran, acara perkawinan, dan prosesi kematian. Pada saat acara berlangsung, kelompok yang diundang memberikan barang kepada kelompok yang menyelenggarakan pesta tersebut.
Barang-barang tersebut yaitu barang yang mereka anggap bernilai sosial tinggi seperti babi, kerang, dan gigi anjing. Hal ini dikenal sebagai upaya timbal balik. Sehingga kelompok yang menerima itu semua, harus membalasnya pada pesta yang diadakan oleh kelompok yang memberinya saat itu.
4. Penyelesaian Konflik dalam Suku Korowai
Beberapa motif yang sering menimbulkan konflik di antara kelompok Suku Korowai disebabkan oleh pencurian, pembunuhan, dan masalah praktik ilmu sihir yang dilakukan oleh seorang ‘Khakhua’ atau penyihir. Karena dari ketiga kasus tersebut dapat memicu rasa balas dendam ketika anggota kelompoknya diadili, sehingga terjadilah konflik yang berlangsung cukup lama.
Bukan hanya itu, perkawinan dan perzinahan pun dapat menjadi motif terjadinya konflik.. Ketika seorang wanita yang telah menikah dan dianiaya oleh suami atau pihak suaminya, maka pihak wanita akan membalas rasa sakit itu, dan ketika terjadi perzinahan, maka penyelesaiannya dengan proses ‘barter’ atau saling menukar barang antara keluarga yang bersangkutan. Selain itu, jika ada kasus wanita yang dilarikan pria, maka penyelesaiannya dengan pemberian mas kawin kepada pihak wanita.
Dari penjelasan di atas, terbukti bahwa Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaannya. Dari Sabang sampai Merauke begitu banyak keanekaragaman setiap daerah, baik dari bahasa, adat istiadat, dan macam-macam suku, salah satunya Suku Korowai yang disatukan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meski terkesan menyeramkan, adat istiadat Suku Korowai ini memiliki keunikan yang menjadi ciri khasnya sebagai salah satu suku primitif di Papua, Indonesia.
Demikian tulisan dari Neng Sri Sinta Asih mengenai Budaya Suku Karowai. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sumbangan ilmu budaya. Salam budaya!.
DAFTAR PUSTAKA
- Dawar. 2017. Mengenal Lebih Dalam Suku Korowai dari https://papuanews.id/2017/06/23/mengenal-lebih-dalam-suku-korowai/ Diakses pada tanggal 08 Agustus 2019, pukul 19.45 WIB
.
BalasHapusSangat bagus artikel nya saya suka...... ������
BalasHapusSeketika kaget banget kalau di Indonesia masih ada yang suka makan daging manusia, anyway, bermanfaat deh ini artikel. Suka. 👍🏻
BalasHapusSuka artikelnya😍 sangat bermanfaat dan menambah wawasan
BalasHapusMasya allah sangat bermanfaat sekali artikel yang dibagikan oleh neng sri ini, bisa menambah ilmu bagi kaum awam seperti saya ini. Saya menjadi bangga dan mengapresiasi dalam penulisan yang sudah di publish ini, semoga memberikan manfaat kepada banyak orang ya. Aamiin
BalasHapusBarakallah ilmunya �� semoga bermanfaat bagi kita semua. Alhamduliah wawasan bertambah lagi
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusMantap.. Nambah wawasan 💖
BalasHapusSangat bermanfaat♥
BalasHapusrumahnya keren. ga boleh bangun kesiangan kalo tinggal di rumah setinggi itu. repot kalo kepeleset pas buru buru turun tangga.
BalasHapusTerimakasih banyak. 🙏🏻
BalasHapusBaru tau kalo di Indonesia ada suku kanibal, sangat menambah pengetahuan sekalii🖤
BalasHapusTerimakasih, sangat bermanfaat ilmunya
BalasHapusNice info
BalasHapussaya suka artkel nya
BalasHapusSangat bermanfaat untuk menambah wawasan❤
BalasHapusThank you for sharing your wisdom,I really appreciate your article:)
BalasHapusMantap�� menambah wawasan, lanjutkan karya-karya dan pengetahuanmu say...
BalasHapusGood
BalasHapusSumpah baru dnger nama suku korowai:(( makasih informasinya sangat bermanfaat sekali buat menambah wawasan kita❤️❤️❤️❤️❤️
BalasHapuswaaaaaaa informasi yg sangat penting dan menginspirasi,terimakasih admin baikkkkk❤❤❤❤❤❤❤❤
BalasHapusWah nambah wawasan nih
BalasHapusDisitu tertulis jika hamil maka orang tersebut akan diasingkan oleh suku korowai, namun tertulis pula suku korowai merayakan kelahiran. Menurut saya ini pernyataan yang kontradiktif karena jika diasingkan bayi cenderung memiliki potensi kematian tinggi dan juga akan membuat masyarakat suku korowai menjadi takut akan kehamilan dengan diterapkannya hukum diasingkan. Mohon penjelasan lebih lanjut perihal ini.
BalasHapusKalo kebanyakan wanita suku korowai mati,berarti populasi mereka makin lama makin terkikis ya...hmm
BalasHapusDi bagian terasingnya wanita hamil dijelaskan pula pada waktu tertentu saudara dari mereka akan mengambil sang bayi, artinya mereka memperkirakan kapan bayi itu dilahirkan untuk menjadi penerus Suku Korowai. Dan ketika bayi terselamatkan maka setiap keselamatannya itulah akan dirayakan dengan pesta adat, pesta sagu.
BalasHapusGood artikel yg sangat bermanfaat nambah wawasan juga yg kita blm tau suku pedaleman salah satunya suku korowai
BalasHapusWahhh keren keren bagus sekali nambah wawasan,terus berkarya!!��❤
BalasHapusBagus sekalee artikelnya��
BalasHapusWaahh bagus banget artikelnya sinta, terima kasih sudah berbagi pengetahuan
BalasHapusSangat bagus, semakin dibaca semakin penasaran
BalasHapusTerimakasih untuk informasinya saya jadi tahu kalau diindonesia ada suku kanibal yang hanya saya tau ada di film-film. Tingkatkan terus yaa
BalasHapusMenurut sayaa bagus juga karena kita gak pernah tau kalau diindonesia ternyata banyak suku yg berbeda2 tetapi negara ini tetap bersatu ..sekedar membaca tapi menjadi ilmu bagi kita
BalasHapusapa benar mereka suku kanibal?
BalasHapuscoba baca ini deh
"Apakah Ada Suku Kanibal di Papua?" https://travel.detik.com/travel-news/d-4655674/apakah-ada-suku-kanibal-di-papua
Masya allah sangat bermanfaat artikelnya teh sinta terus berkarya����
BalasHapusUntuk judul (suku kanibal) itu merujuk pada salah satu tradisinya yang menegakkan aturan nenek moyang mereka. Bisa dibaca juga artikel lainnya mengenai pembahasan yang sama seperti ini.
BalasHapusbagus sekali tulisannya,banyak pengetahuan dari tulisan ini
BalasHapusMenurut pendapat saya, artikel ini sangat bagus, unik, menarik, serta sangat bermanfaat, tidak hanya dibaca oleh pelajar, Mahasiswa2 melainkan di semua kalangan yaitu umum, setelah saya membaca sebuah artikel Dari karya neng Sri Shinta asih ini, saya jadi mengatahui bahwa ada kebudayaan suku korowai, yang sangat memiliki banyak ragam, baik dalam bahasa yang di gunakan, kepercayaan kebudayaan terse but, rumah adat yang sangat unik serta kreatif dalam membuatnya, dan pakaian adat yang unik yang menjadi ciri khas suku tersebut. Serta tradisi tradisi yang menjadi salah Satu khasnya sebagai salah Satu suku premitif di Papua Indonesia.
BalasHapusDitunggu artikel selanjutnya��keep spritt��semangattt����❤
Masya allah bangus banget artikel nyaa, dan sangat bermanfaat banget tentunya, ditunggu artikel lain nya 🙏😊😍🤗
BalasHapus👍👍👍
BalasHapusMasyaAllah, menambah wawasan.. . Semangat terus untuk artikel² yg bermanfaatnya yah... Semngat semangat semngattttt 😇😇😇😇
BalasHapusWow fantastis artikelnya bagus menambah wawasan banget, terus bangun artikel-artikel yang tentunya menambah informasi lagi iya.....terus semangat😄👌
BalasHapusMasih ada ya orang primitif,, artikel bagus nih.. Jadi nambah wawasan lagi..
BalasHapusArtikel yang sangat bermanfaat 👍 semoga bisa bermanfaat juga bagi semua yang membacanya 😊
BalasHapusBagus banget, bermanfaat banget, jadi nambah wawasan:))
BalasHapusWahh mantap banget nih artikelnya menambah wawasan dan sangat bermanfaat sekali. Apa lagi topik yang diambil mengenai suku yang asing di Indonesia. Pokoknya menambah informasi banget.
BalasHapusTernyata suku kanibal masih ada,terimakasih tehsin sudah menambah pengetahuan. Lanjut!!
BalasHapusWahh ajib nih artikel nya👍 ditunggu deh artikel lainnya semangat✊
BalasHapusWahh maasyaa allah.. bermanfaat sekalii 😍😍
BalasHapusMasyaallah, jadi menambah wawasan saya, semoga bisa bermanfaat juga bagi pembaca lainnya👍
BalasHapusArtikel Yang sangat bermanfaat.
BalasHapusArtikel nya Oke juga... ternyata di era global ini msh terdapat penduduk, kelompok seperti itu. Klo blh request Minta pendapat bisa gak suku ter sebut maju seperti manusia pada umumnya?😊 mksh
BalasHapusSaya baru tahu bahwa ada suku kanibal di indonesia.... Sungguh artikel yang sangat menarik bagi pembaca yang sedang belajar tentang sejrah indonesia
BalasHapusMasyaallah, artikel yg sangat menarik,sangat takjub deh yg buat artikel ini♥
BalasHapusMasyaaAllah seketika kaget pas membaca artikel ini bahwa di indonesia masih ada suku korowai (suku kanibal)
BalasHapusMenarik sekali, dalam adat pakaian, dan rumah adatnya juga, jadi tambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Ini sangat bermanfaat sekali untuk seluruh warga indonesia yang belum mengetahui indonesa secara luas.
Terimakasih info artikelnya neng sri sinta asih 🤗🤗🤗
Artikelnya keren, memberikan informasi yang mungkin belum di ketahui oleh sebagian orang. Ditengah kemajuan teknologi sekarang ini ternyata masih ada orang/suku yang mempertahankan adat budayanya, terkadang apa yang menurut sebagian orang tidaklah "normal" namun menurut mereka hal tersebut merupakan suatu kewajaran. Ditunggu artikel - artikel selanjutnya.
BalasHapusMasyaaallah sangat bermanfaat sekali,ditunggu artikel selanjutnya😍
BalasHapusMasyaaallah sangat bermanfaat sekali,ditunggu artikel selanjutnya😍
BalasHapusTerimakasih untuk sebuah artikel ini ilmu baru dan pengetahuan baru bagi saya ..
BalasHapusBarakaallah terus berkarya..
Agak ngeri juga ternyata jaman sekarang masih ada yang memakan daging manusia 😣 artikelnya sangat bagus menambah wawasan Lagi deh..
BalasHapusJazakallah atas informasinya. Sebuah info baru dan menarik serta menambah wawasan.. terus semangat untuk membuat karya selanjutnya..
BalasHapusWahhh hebat bangt , sahabat kuh ini ...
BalasHapusGood luck teman seperjuangan kuh ...
Ilmu nya sangat bermanfaat bangt ..
Alhamdulilah menambah ilmu pengetahuan, bagus
BalasHapusTerimakasih artikelnya sangat bermanfaat menambah wawasan untuk
BalasHapusSangat bermanfaat^^
BalasHapus
BalasHapusWawww,bagus dan sangat bermanfaat
Wawww sangat bagus artikelnya dan bermanfaat sekali😊😊😊
BalasHapusTerimakasih atas informasinya yang menarik, juga menambah wawasan saya mengenai suku dan budaya di ndonesia :)
BalasHapusDi era modern kya skrg ternyata masih ada aja homo sapiens yg budayanya mirip megantropus, emg bener2 indonesia klo ditanya soal budaya "wah" nya luar biasa. btw teh, menurut teteh apakah lama kelamaan suka ini akan punah karna kebiasaan mereka yg bisa dibilang "kanibal" ? trs hak dan kewajiban apa yg mereka dapatkan sbg warga negara indonesia ? Bagaimana mengenai pelanggaran "hukum indonesia" tentang kanibalisme tsbt ? Wkwkwk artikelnya bagus parah sihh bikin makin2 penasaran sm suku tsbt. sukses trs teteh yg buat artikel !!
BalasHapusArtikel Yang sangat bermanfaat.
BalasHapusArtikel Yang sangat bermanfaat.
BalasHapus"MasyaAlloh, barakallah trh neng sri, ilmunya sangat bermamfaat,Good luck, ditunggu artikel selanjutnya��
BalasHapusArtikel nya bagus, menambah wawasan sekarang saya tau bahwa di indonesia ada pemakan daging maanusia.
BalasHapusTerimakasih,artikel nya menarik
BalasHapusZajakillah🤗artikel nya sangat bermamfaat😍
BalasHapusTerimakasih informasinya,ditunggu artikel terbarunya ka🤗
BalasHapusArtikel nya bagus bnget😍, bikin pengen dateng ke tempat itu deh wkwk
BalasHapusArtikel nya keren👍
BalasHapussangat bagus Artikelnya. Semoga bisa terus memberikan info2 yg bermanfaat👍
BalasHapusArtikel yang sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih artikelnya.. Sangat bermanfaat👍 saya taunya suku kanibal yang ada di pedalaman hutan Amazon tapi ternyata di Indonesia juga ada😅
BalasHapusArtikel nya sangat bermanfaat, menambah pengetahuan baru. Terimakasih🙏
BalasHapusMenarik sekali artikelnya ��
BalasHapusWowww kerenn bangett artikel yaa good job .😉😉😉😘
BalasHapusmantap banget artikelnya..semngat terus untuk memberi ilmu pngetahuan..💪
BalasHapusMenambah wawasan dan pengetahuan 💕
BalasHapusArtikel nya bagus, ringan juga bahasa yg digunakan penulis good job deh
BalasHapusTerima kasih❤
Artikel nya bagus, ringan juga bahasa yg digunakan penulis good job deh
BalasHapusTerima kasih❤
Joss ya
BalasHapusMasyaallah dapet ilmu baruuu🤗 bermanfaat banget ilmunya, sinta.. Semoga tambah semangat lagi yaa memberi info yang bermanfaat lagi💗💗
BalasHapusYess
BalasHapusSumber informasi yg sangat luar biasa!!!!!!!!
BalasHapus