Tari Lading: Tarian Asal Desa yang Menjadi Primadona
Hal ini berakibat kepada pengaruh budaya lainnya seperti makanan khas, tarian adat, dan acara adat. Ada satu tarian adat dari Desa Tempirai, yaitu salah satu desa di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Kabupaten yang merupakan pemekaran dari Muara Enim Sumatera Selatan beberapa tahun yang lalu, yaitu tari lading.
Lading yang berarti pisau menandakan tarian adat ini kental dengan penampilan para penari dengan pemakaian dan atraksi pisau di dalamnya. Tari lading ini memang terkesan mistis. Hal ini berkaitan dengan sejarah masyarakat Desa Tempirai.
Para penari menggunakan pisau tajam sepanjang 30 cm, dan dengan gerakan ekstrem mereka akan menusukkannya di bagian kepala, ataupun perut dan diputar menyentuh kulit. Konon kabarnya karena tarian ini adalah khas dari Desa Tempirai, penari yang menarikannya pun tidak boleh sembarangan. Harus perempuan keturunan asli orang Tempirai. Mengapa harus perempuan? Tarian ini menyimbolkan saat zaman penjajahan dulu kaum wanita tidak boleh lemah, tidak boleh tertindas.

Sumber: instazu.com/tag/visitpali.
Sebuah desa yang masih sangat jauh dari peradaban kota. Alam yang masih banyak belum tersentuh, namun sayangnya masih belum dirawat. Padahal jika desa ini dikembangkan terutama dalam segi pariwisata sangat menjanjikan.
Berdasarkan hal ini kita semakin sadar beragamnya Indonesia. Bahwa Indonesia kaya akan budaya. Hal ini patut kita jaga dan lestarikan. Karena tidak ada Negara yang sekaya Indonesia. Negara dengan berbagai budaya khas yang unik yang tidak dimiliki Negara lainnya.
Itulah tadi tulisan dari Novianti Islahiah, S.Pd.,M.Ed mengenai Tari Lading Sumatera. Semoga dapat menambah wawasan pembaca sekalian. Terimakasih, Salam Budaya.
Good.
BalasHapusTerima kasih sudah mempromosikan kebudayaan daerah kami ��
BalasHapusWhoo baru tau... Jadi nambah wawasan 😊 good job
BalasHapusBaru tau saya ada tarian ini, padahal saya asli sumatera 😊..
BalasHapusBaru tau saya ada tarian ini, padahal saya asli sumatera 😊..
BalasHapusTerimakasih yang sudah turut membaca artikel ini. Semoga bermanfaat, dan semakin banyak yang tahu tentang tarian ini
BalasHapusAgak mistis, tapi sepertinya tarian ini menarik
BalasHapusBelum pernah melihat secara langsung. Ternyata di bagian Sumatera lainnya, ada tarian ini ya? Jadi penasaran
BalasHapusMenambah wawasan baru tentang tarian Indonesia nih. Makasih ya
BalasHapusSemakin sadar Indonesia itu kaya
BalasHapus